Perjalanan Hidup
oleh Mahadian Al Habsy
Bertahun-tahun kembaraku jadi abu
di hadapan pintu kayu itu
yang terbuka lebar
menjulurkan hangat api di pediangan
bukankah disini hangat
kenapa aku dulu lebih suka
mencari hangat yang lain
hanya untuk kembali ke sini
dengan tanda-tanda dingin
di sekujur tubuhku!
Waktulah yang bersalah
aku dulu buta pada keajaiban kaca buram
yang meniris pendar cahaya pagi
menjadi timbunan debu
Bertahun-tahun kembaraku jadi abu
di hadapan pintu kayu itu
yang terbuka lebar
menjulurkan hangat api di pediangan
bukankah disini hangat
kenapa aku dulu lebih suka
mencari hangat yang lain
hanya untuk kembali ke sini
dengan tanda-tanda dingin
di sekujur tubuhku!
Waktulah yang bersalah
aku dulu buta pada keajaiban kaca buram
yang meniris pendar cahaya pagi
menjadi timbunan debu