HP Raib
Mat Sastro pulang ke kosan. Pasti letih seharian bekerja. Datang-datang ia senyum sendiri seperti habis mendapat gaji tambahan. Teman kosnya bertanya-tanya. “Mat, ada apa rupanya? Kau tampak bungah hari ini?” “Ya, beginilah. Hem.. saya habis kecopetan HP tadi.” “Oya? Di mana? Kok bisa?” “Tadi di angkot. Ya bisa sajalah. Apa sih yang tak bisa?” “Tapi kok malah senyum? Masih waras tho?” “Loh, apa saya tampak seperti sudah gak waras sih? Waraslah.” “Kamu kan lagi susah? Kok gak ada sedihnya?” “Iya, sudah susah ngapain ditambah sedih lagi? Tak perlukan? Saya ini sudah cukup susah yang tadinya punya HP sekarang jadi gak punya. Tadinya komunikasi gampang sekarang agak susah. Lha kalau harus ditambah kesedihan karena kehilangan, nanti malah jadi ada dua kesusahan tho?” Mat Sastro senyum. Temannya tambah bingung.