Selasa, 30 Juni 2009

Solitude

oleh Arief Mahmudi

Aku adalah lelaki. Siapa pun tahu itu. Tapi tahukah kamu bahwa aku adalah lelaki yang lahir dari rahim sunyi? Aku adalah lelaki, lelaki sunyi tepatnya. Hidupku tentu sesuai dengan predikatku: selalu diselimuti sunyi.

Namun tak selamanya kesunyian menyelimuti hidupku. Pernah suatu ketika, aku merasakan keramaian itu, kebahagiaan itu. Walau hanya sesaat. Walau hanya sekejap.

Semua berawal dari taman itu. Taman yang juga sama seperti diriku: sunyi dan sepi. Taman yang menjadi tempat terindah bagiku untuk menyepi sambil menikmati baris demi baris puisi.

Pada suatu senja yang menyemburatkan warna jingga, di salah satu pojok taman itu, kudapati seorang wanita duduk termenung di sebelahku. Aku, yang memang tak terbiasa menyapa orang lain, bersikap biasa saja menanggapi kehadiran wanita itu. Namun, setelah wanita itu masih terus terdiam, aku beranikan diri untuk menyapanya.

Lalu begitulah segalanya terjadi. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Hawa. Saat kutanya apa yang sedang dilakukannya di taman, dia bilang ingin sejenak menenangkan diri. Lalu meluncurlah kalimat demi kalimat pengakuannya. Ia bercerita mengenai dirinya yang suka mengiris pergelangan tangannya dengan silet. Aku mendengarnya dengan serius. Ia bercerita tentang teman-temannya yang tak mengerti dirinya. Aku juga mendengarnya dengan serius. Ia bercerita bahwa ia ingin punya kekasih yang mengerti dirinya. Aku mendengarnya lalu menawarkan diri.

Esoknya aku menemukan diriku telah menjadi kekasih Hawa. Bersama, kami lewati hari-hari dengan sukacita. Berjalan berdua, membincangkan segala hal yang bisa dibincangkan. Mulai dari masalah orang tua, puisi, lagu-lagu hingga politik. Namun sebenarnya aku dan Hawa hidup di dunia yang berbeda. Aku hidup di halaman-halaman buku, ia hidup di panggung paduan suara. Dan perbedaan-perbedaan lainnya. Maka, pada akhirnya, hubungan kami kandas. Aku pun kembali kepada fitrahku semula sebagai lelaki sunyi.

Aku adalah lelaki, lelaki yang terlahir dari rahim sunyi.

Penulis adalah mahasiswa FITK/PAI/6. Bergiat di Komunitas Sastra SENJAKALA, Ciputat.

buletin sastra © 2008. Template by Dicas Blogger.

TOPO