Kamis, 18 Februari 2010

Sajak-Sajak Corrie Sunna

Kesengajaan Kekasih

Seperti sebuah kesengajaan, Kau pernah menginginkanku. Berjanji merindu darah, serta menyapa dengan selembar sajak Sri Rama. Di setiap detik yang Aku mau, juga Kau. Ketika itu bunga-bunga kuncup mulai meliuk meminta warnamu. Lambai nyiur merayap, merawat episode-episode dalam Legenda Samudera Masa.

Seperti sebuah kesengajaan, Kau selalu bercerita tentang Arlojimu yang terus berdetak, melingkar di tangan penantian, mencari waktu pemberhentian.”Kapan???” kadang Kau tertawa kecil saat ku jawab “Tahun depan…”. Kau bosan karena keadaan sama saja hingga tak bisa Kau hitung lagi, kali keberapa tanya itu bermuara.

Seperti sebuah kesengajaan, Kau setia di sana, tiada kehilangan apa-apa. Kecipak jarimu saat memukul air, menjemput kutuk. Entah kepada siapa. Kiranya Kau tak masuk ke ceruk gua. Tentu kan Kau dengar cericit burung menemani pagi sunyi. Nampaknya Kau pun tak mau tahu kesengajaan-kesengajaanmu lagi atau malah Kau sedang beringsut perlahan. Diam-diam Aku berjanji akan mengulang kesengajaan-kesengajaanmu yang lucu itu. Sebagai kesengajaan Kekasih.

(Yogja,180609)

Akan Kumulai Lagi

Akan ku mulai lagi. Demam Amor, dalam mangkuk hangatmu. Berselang-selang sua, berdua saja. Ketinggalan malam pun tak apa. Asal kenyang Aku di ranahmu. Hajat sangat berkantung perih. Lambung malu kian memuji-muji. Memang, bukan Aku yang memesan fajar. Sedang mata dadumu terus berputar. Memalingkan matahari gusar. Sekiranya bumi dan langit bertengkar. Tetap akan ku mulai lagi, Sayang. Akan ku mulai lagi, seteguk madu selir…

(Yogja,180609)

Penulis aktif di Tongkrongan Sastra Senjakala.

buletin sastra © 2008. Template by Dicas Blogger.

TOPO